Jumat, 15 November 2013

Cara Stroke Up Nol Paking

Saya akan mencoba membahas semua ini  dengan simple langsung aja....

1.Cara pertama naik stroke nol paking
bisa dilakukan dengan menggunakan stang seher yg menggunakan ukuran  pen bawahnya lebih kecil...umumnya menggukanstang seher motor 2tak sperti suzuki ts,yamaha robot dll...teman2 bisa lihat langsung contoh seperti gambar di bawah ini...

Contoh gambar kruk as standard yg belum di modifikasi




Contoh gambar kruk as setelah di modifikasi (naik stroke)



selanjutnya memodifikasi piston...bagian bawah piston dikurangi beberapa mm (di sesuaikan kondisi) biar tidak mentok kruk as pada saat berada di TMB (titik mati bawah) berikut contoh gambarnya
jika kondiisi piston masi saja mentok teman2 bisa lakukan dengan cara terakhir yaitu dengan pemapasan kruk as....brikiut contoh gambarnya.....
langkah selanjutnya tgl penyesuain tinggi piston pada blok langkah ini tgl menyesuaikan saja...bila kondisi piston  mendem (tenggelam) beberapa mm bisa memapas bagian bawah blok sesuai jarak mendem(tenggelam) piston tsb.....
bila piston nongol (keluar) bisa dengan cara menambahkan beberapa paking disesuaikan hingga pas...
kenapa saya tidak memberikan ukuran yg pasti dikarnakan agar teman2 bisa mengaplikasikan kesemua jenis motor...jadi teman2 tinggal menyesuaikan saja..... dan penjelasan saya ini hanyalah sebagai gambaran...




                                         oke selanjutnya cara yg ke dua


2.cara ini menggunakan pen stroke dan seher yg lebih pendek
(umumnya menggunakan seher cbr,sonic/racing part yg ber ukuran pendek)
masi menggunakan stang seher yg pendek seperti stang seher smash,grand dll..... namun tetap menggunakan ukuran pen bawah yg sama...bedanya disini menggunakan pen stroke (pen bawah di modifikasi /bisa lansung menggunakan part racing)
                                                     
  contoh gambar pen stroke
 contoh gambar seher yg lebih pendek




KRUK AS SEBELUM DI MODIFIKASI



KRUK AS SETELAH DI MODIFIKASI

selanjutnya memodifikasi piston...bagian bawah piston dikurangi beberapa mm (di sesuaikan kondisi) biar tidak mentok kruk as pada saat berada di TMB (titik mati bawah) berikut contoh gambarnya
jika kondiisi piston masi saja mentok teman2 bisa lakukan dengan cara terakhir yaitu dengan pemapasan kruk as....brikiut contoh gambarnya.....
langkah selanjutnya tgl penyesuain tinggi piston pada blok langkah ini tgl menyesuaikan saja...bila kondisi piston  mendem (tenggelam) beberapa mm bisa memapas bagian bawah blok sesuai jarak mendem(tenggelam) piston tsb.....
bila piston nongol (keluar) bisa dengan cara menambahkan beberapa paking disesuaikan hingga pas...
kenapa saya tidak memberikan ukuran yg pasti dikarnakan agar teman2 bisa mengaplikasikan kesemua jenis motor...jadi teman2  tinggal menyesuaikan saja ......dan penjelasan saya ini hanyalah sebagai gambaran...

Mesin Takegawa Desmo

 Head Engine DESMO TAKEGAWA

Teknologi  Desmodromic yang sudah cukup lama di kembangkan dari tahun 1914 pada mesin mobil dan 1956 pada mesin Ducatti hingga saat ini….Sistem desmodromic ini dirancang untuk mengatasi masalah yang selama ini menjadi kendala pada konstruksi katup/klep konvensional yang selama ini bagi sebagian kalangan masi memiliki kekurangan , desmodromic  dirancang  untuk meningkatkan RPM…. gaya pegas yang lebih tinggi pada system konvensional  diperlukan untuk mencegah katup mengambang, yang menyebabkan peningkatan tarik cam dan tingkat keausan yang lebih tinggi pada permukaan logam…Namun masalah tersebut dapat ditangani oleh desmodromic
seperti yang pernah santer beberapa tahun yang lalu pada moto GP Teknologi  Desmodromic  terus di kembangkan dan  di aplikasikan pada motor Ducatti  dan terbukti pada pengembangannya menjadi pemrbincangan yang ramai dikalangan Penggila kecepatan karna terbukti tokcer  sehingga menjadi salah satu bagian keberhasilan menghantarkan Stoner menjadi Juara dunia Moto GP pada TH 2007….tapi kalo ngomongin  Teknologi  Desmodromic pada moto GP terlalu Hitech  rasanya kebanting  untuk kita bahasa dan aplikasikan untuk motor Bebek tau sendiri sob…konstruksi dan materialnya Buweda banget…..


Teknologi Desmo di moto GP Ducatti

Namun Seiring Perkembangan teknologi..motor-motor ber cc kecil pun ga mau ketinggalan kawan…
So pasti udah pada kenal Takegawa Manufacturing asal Jepang yang mengembangkan teknologi mesin-mesin ber CC kecil seperti mesin di bawah ini dimana basic kontruksi di ambil dari mesin Honda C series….Mesin Honda C seris banyak berkeliaran di Indonesia yang pada nempel di motor Honda Grand,Honda70,90 sampai Terakhir  generasi Supra x/fit…Takegawa ini getol banget mengembangkan teknologi mesin C series hingga membuat beberapa spek yang berbeda-beda namun untuk kali ini kita coba bahas yang teknologi Desmonya kawan 
 
Mesin TakeGawa desmo Secara utuh

Namun jangan salah kawan di Indonesia pernah juga beberapa mekanik handal pernah membuatnya dengan cara memodif system katup sebelumnya menjadi Desmo contoh gambar berikut ini buatan Om Bobeng salah satu mekanik road race asal Purwokerto dan juga Om Londo salah satu mekanik handal Asal Jogja

Head Jupiter Yang di Modif Menjadi Sistem Desmo Oleh Om Bobeng



Hasil Modifikasi Komponen Perklep , roker arem dan Cam

Namun karna sudah pernah di bahas oleh Motor Plus jadi IBLJ coba bahas yang hasil Manufacturing buatan Takegawa  Desmo DOHC  di mana tingkat keakurasian proses pembuatannya lebih rapih dan konstruktif Bukan bermaksud merendahkan buatan mekanik Indonesia lo…karna dari segi pererspektif jelas berbeda kalo Mekanik Indonesia melalui proses modif komponen yang sudah ada  kalo buatan jepang Melalui Proses Manufacturing/Pabrikan Devlop…nih coba tengok dalemanya kawan

Roker arm Desmo Takegawa



 Cam dengan 4 Bubungan

Posisi Cam Saat Terpasang pada Head Silinder

Beda kan bro Konstruksinya hasil Modif sama Manufacturing itu sebabnya takegawa membandrol paket desmo ini dengan harga 5999.99 Euro (sumber Motorkit.com)....Silahkan konfersi sendiri ke rupiah berapa duit jangan kaget ya...hehehe
Mau liat secara lengkap daleman lain simak gambar berikut ….AWAS NGILER…hehehe


Jumat, 01 November 2013

Mencari Top Speed secara Matematis


  Biasanya motor-motor kenceng yang turun di liaran maupun di resmi jarang menggunakan speedo meter...entah karna ribet atau kurang simple di lihatnya yang pasti sangat jarang di gunakan.....tentunya hal itu mengundang rasa penasaran orang-orang yang ingin mengetahui seberapa kencang motor tersebut pada top speednya betulkan.....dan juga sulitnya lahan trek lurus yang panjang teutama di kota-kota besar ibu kota dan juga padatnya lalulintas tidak bisa membuat kita mendapatkan top speed yang di inginkan...
Ups jangan pesimis dulu kawan....ternyata secara kalkulasi matematis top speed  sebuah kendaraan dengan melalui beberapa tahap rumus yang di gunakan....
  Biasanya kalo mulai masalah hitung-hitungan paling males nih bacanya...hehehe.....tenang sob pelajaran hitungan kita kali ini sangat berkaitan erat dengan hoby yang kita jalani pada dunia otomotif saat ini karna bisa secara langsung kita aplikasikan... berbeda dengan belajar hitung-hitungan waktu SD dan smp...yang kita sendiri belum tau juntrungannya perhitungan tersebut nantinya akan kita gunakan untuk apa bagaimana dan seperti apa ...? yah kebanyakan mikir keburu lupa om...hehehe .....so jika kita bisa menggunakan perhitungan ini pada kondisi hobi kita sekarang.... tentunya selain secara tehnik riset mengalami kemajuan dan secara wawasan kita sendiri pun jadi lebih mantappp. ok lets go kita langsung aja ke topik bahasan....


Seperti kita ketahui transfer energi pengerak pada sebuah mesin/kendaraan di mulai dari pergerakan sebuah => Piston =>setang piston => big end = >  kruk as  => gigi primer => gigi sekunder => kopling => Main Axle =>pinion gear– wheel gear => Drive Axle => gear depan  => .rantai => Gear belakang =>roda belakang...simak contoh gambar di atas.
Untuk itu rumus reduksi dan kecepatan di gunakan untuk mencari perhitungan top speed secara matematis...simak dan perlahan-lahan aja sob biar ga pusing...hehehe

Rumus mencari perbandingan Reduksi total tiap gigi : 

Rumus reduksi ( i )
 
Rumus menghitung kecepatan 
Setelah kita mendapatkan rumusanya lalu kemudian kita coba aplikasikan pada sebuah motor umum atau standar saja  sebagai contoh awal yang datanya telah di dapatkan secara lengkap agar kita bisa mengkoreksi secara bersama-sama jika terdapat data yang salah :

Diketahui Spesifikasi roda gigi Yamaha Vixion lama : 
- Gigi Primer = 73/24
- Gigi Skunder = 42/14
- Ratio : 1st  = 34/12
              2nd = 30/16
              3rd = 30/21
              4th = 24/21
              5th = 22/23
- Diameter efektif roda = 60 cm = 0.6 m
- Putaran Maximum mesin = 10.000 rpm

Ditanyakan :
Berapa kecepatan motor pada masing-masing giginya ?

Jawab :
yang di cari terlebih dahulu adalah ( i ) = ratio reduksi total tiap gigi ...setelah di temukan kemudian di lanjutkan mencari kecepatanya...begitu dan seterusnya langkah-langkash selanjutnya pada masing-masing perhitungan gigi-giginya....simak baik-baik kawan

Gigi 1 :

Maka kecepatan maksimal gigi 1 adalah = 43,72 km/jam

Gigi 2 :

 Kecepatan maksimal gigi 2 adalah = 66,07 km/jam

Gigi 3 :
Kecepatan maksimal gigi 3 adalah =  86,72 km/jam

Gigi 4 :
Kecepatan maksimal di gigi 4 adalah = 108,4 km/jam

Gigi 5 :
Kecepatan maksimal di gigi 5 adalah = 129,51 km/jam

Cukup logis bukan hanya dari sebuah data saja kita sudah dapat menyimpulkan sebuah perkiraan yang bisa saja menjadi bahan comparasi pada kondisi real di speedo meter....tentunya hasil perhitungan di atas tidaklah dapat di hitung bersih bahwa perhitungan tersebut adalah benar 100 %....karena masih banyak faktor x di lapangan yang membuat sebuah perhitungan tersebut akan meleset beberpa point di antaranya aerodinamis hempasan udara, kondisi jalan bobot kendaraan dan pengendara dll...nah dari contoh perhitungan menggunakan data motor standar ini...kawan-kawan juga bisa aplikasikan perhitungan ini pada motor-motor korekanya yang telah mengalami modifkasi part terutama penggantian CDI komponen roda giginya seperti ratio,dan primer skunder hingga pada lingkar roda belakang.....