Saya akan mencoba membahas semua ini dengan simple langsung aja....
1.Cara pertama naik stroke nol paking
bisa dilakukan dengan menggunakan stang seher yg menggunakan ukuran
pen bawahnya lebih kecil...umumnya menggukanstang seher motor 2tak
sperti suzuki ts,yamaha robot dll...teman2 bisa lihat langsung contoh
seperti gambar di bawah ini...
Contoh gambar kruk as standard yg belum di modifikasi
Contoh gambar kruk as setelah di modifikasi (naik stroke)
selanjutnya memodifikasi piston...bagian bawah piston dikurangi beberapa
mm (di sesuaikan kondisi) biar tidak mentok kruk as pada saat berada di
TMB (titik mati bawah) berikut contoh gambarnya
jika
kondiisi piston masi saja mentok teman2 bisa lakukan dengan cara
terakhir yaitu dengan pemapasan kruk as....brikiut contoh gambarnya.....
langkah
selanjutnya tgl penyesuain tinggi piston pada blok langkah ini tgl
menyesuaikan saja...bila kondisi piston mendem (tenggelam) beberapa mm
bisa memapas bagian bawah blok sesuai jarak mendem(tenggelam) piston
tsb.....
bila piston nongol (keluar) bisa dengan cara menambahkan beberapa paking disesuaikan hingga pas...
kenapa saya tidak memberikan ukuran yg pasti dikarnakan agar teman2
bisa mengaplikasikan kesemua jenis motor...jadi teman2 tinggal
menyesuaikan saja..... dan penjelasan saya ini hanyalah sebagai
gambaran...
oke selanjutnya cara yg ke dua
2.cara ini menggunakan pen stroke dan seher yg lebih pendek
(umumnya menggunakan seher cbr,sonic/racing part yg ber ukuran pendek)
masi menggunakan stang seher yg pendek seperti stang seher smash,grand
dll..... namun tetap menggunakan ukuran pen bawah yg sama...bedanya
disini menggunakan pen stroke (pen bawah di modifikasi /bisa lansung
menggunakan part racing)
contoh gambar pen stroke
contoh gambar seher yg lebih pendek
KRUK AS SEBELUM DI MODIFIKASI
KRUK AS SETELAH DI MODIFIKASI
selanjutnya memodifikasi piston...bagian bawah piston
dikurangi beberapa mm (di sesuaikan kondisi) biar tidak mentok kruk as
pada saat berada di TMB (titik mati bawah) berikut contoh gambarnya
jika
kondiisi piston masi saja mentok teman2 bisa lakukan dengan cara
terakhir yaitu dengan pemapasan kruk as....brikiut contoh gambarnya.....
langkah
selanjutnya tgl penyesuain tinggi piston pada blok langkah ini tgl
menyesuaikan saja...bila kondisi piston mendem (tenggelam) beberapa mm
bisa memapas bagian bawah blok sesuai jarak mendem(tenggelam) piston
tsb.....
bila piston nongol (keluar) bisa dengan cara menambahkan beberapa paking disesuaikan hingga pas...
kenapa saya tidak memberikan ukuran yg pasti dikarnakan agar teman2
bisa mengaplikasikan kesemua jenis motor...jadi teman2 tinggal
menyesuaikan saja ......dan penjelasan saya ini hanyalah sebagai
gambaran...
Jumat, 15 November 2013
Mesin Takegawa Desmo
Head Engine DESMO TAKEGAWA
Teknologi Desmodromic yang sudah cukup lama di kembangkan dari tahun 1914 pada mesin mobil dan 1956 pada mesin Ducatti hingga saat ini….Sistem desmodromic ini dirancang untuk mengatasi masalah yang selama ini menjadi kendala pada konstruksi katup/klep konvensional yang selama ini bagi sebagian kalangan masi memiliki kekurangan , desmodromic dirancang untuk meningkatkan RPM…. gaya pegas yang lebih tinggi pada system konvensional diperlukan untuk mencegah katup mengambang, yang menyebabkan peningkatan tarik cam dan tingkat keausan yang lebih tinggi pada permukaan logam…Namun masalah tersebut dapat ditangani oleh desmodromic …
seperti yang pernah santer beberapa tahun
yang lalu pada moto GP Teknologi Desmodromic terus di kembangkan dan di aplikasikan pada motor Ducatti dan terbukti pada pengembangannya menjadi
pemrbincangan yang ramai dikalangan Penggila kecepatan karna terbukti
tokcer sehingga menjadi salah satu bagian
keberhasilan menghantarkan Stoner menjadi Juara dunia Moto GP pada TH 2007….tapi
kalo ngomongin Teknologi Desmodromic pada moto GP terlalu Hitech rasanya kebanting untuk kita bahasa dan aplikasikan untuk motor Bebek
tau sendiri sob…konstruksi dan materialnya Buweda banget…..
Teknologi Desmo di moto GP Ducatti
Namun Seiring Perkembangan teknologi..motor-motor ber cc kecil pun ga mau
ketinggalan kawan…
So pasti udah pada kenal Takegawa Manufacturing asal Jepang yang mengembangkan teknologi mesin-mesin ber CC kecil seperti mesin di bawah ini dimana basic kontruksi di ambil dari mesin Honda C series….Mesin Honda C seris banyak berkeliaran di Indonesia yang pada nempel di motor Honda Grand,Honda70,90 sampai Terakhir generasi Supra x/fit…Takegawa ini getol banget mengembangkan teknologi mesin C series hingga membuat beberapa spek yang berbeda-beda namun untuk kali ini kita coba bahas yang teknologi Desmonya kawan
So pasti udah pada kenal Takegawa Manufacturing asal Jepang yang mengembangkan teknologi mesin-mesin ber CC kecil seperti mesin di bawah ini dimana basic kontruksi di ambil dari mesin Honda C series….Mesin Honda C seris banyak berkeliaran di Indonesia yang pada nempel di motor Honda Grand,Honda70,90 sampai Terakhir generasi Supra x/fit…Takegawa ini getol banget mengembangkan teknologi mesin C series hingga membuat beberapa spek yang berbeda-beda namun untuk kali ini kita coba bahas yang teknologi Desmonya kawan
Mesin TakeGawa desmo Secara utuh
Namun jangan salah kawan di Indonesia pernah juga beberapa mekanik handal pernah membuatnya dengan cara memodif system katup sebelumnya menjadi Desmo contoh gambar berikut ini buatan Om Bobeng salah satu mekanik road race asal Purwokerto dan juga Om Londo salah satu mekanik handal Asal Jogja
Head Jupiter Yang di Modif Menjadi Sistem Desmo Oleh Om Bobeng
Hasil Modifikasi Komponen Perklep , roker arem dan Cam
Namun karna sudah pernah di bahas oleh Motor Plus jadi IBLJ
coba bahas yang hasil Manufacturing buatan Takegawa Desmo DOHC di mana tingkat keakurasian proses
pembuatannya lebih rapih dan konstruktif Bukan bermaksud merendahkan buatan
mekanik Indonesia lo…karna dari segi pererspektif jelas berbeda kalo Mekanik Indonesia
melalui proses modif komponen yang sudah ada kalo buatan jepang Melalui Proses Manufacturing/Pabrikan
Devlop…nih coba tengok dalemanya kawan
Roker arm Desmo Takegawa
Cam dengan 4 Bubungan
Posisi Cam Saat Terpasang pada Head Silinder
Beda kan bro Konstruksinya hasil Modif sama
Manufacturing itu sebabnya takegawa membandrol paket desmo ini dengan
harga 5999.99 Euro (sumber Motorkit.com)....Silahkan konfersi sendiri ke
rupiah berapa duit jangan kaget ya...hehehe
Mau liat secara lengkap daleman lain simak
gambar berikut ….AWAS NGILER…hehehe
Jumat, 01 November 2013
Mencari Top Speed secara Matematis
Biasanya motor-motor kenceng yang turun di liaran maupun di resmi jarang menggunakan speedo meter...entah karna ribet atau kurang simple di lihatnya yang pasti sangat jarang di gunakan.....tentunya hal itu mengundang rasa penasaran orang-orang yang ingin mengetahui seberapa kencang motor tersebut pada top speednya betulkan.....dan juga sulitnya lahan trek lurus yang panjang teutama di kota-kota besar ibu kota dan juga padatnya lalulintas tidak bisa membuat kita mendapatkan top speed yang di inginkan...
Ups jangan pesimis dulu kawan....ternyata secara kalkulasi matematis top
speed sebuah kendaraan dengan melalui beberapa tahap rumus yang di
gunakan....
Biasanya kalo mulai masalah hitung-hitungan paling males nih bacanya...hehehe.....tenang sob pelajaran hitungan kita kali ini sangat berkaitan erat dengan hoby yang kita jalani pada dunia otomotif saat ini karna bisa secara langsung kita aplikasikan... berbeda dengan belajar hitung-hitungan waktu SD dan smp...yang kita sendiri belum tau juntrungannya perhitungan tersebut nantinya akan kita gunakan untuk apa bagaimana dan seperti apa ...? yah kebanyakan mikir keburu lupa om...hehehe .....so jika kita bisa menggunakan perhitungan ini pada kondisi hobi kita sekarang.... tentunya selain secara tehnik riset mengalami kemajuan dan secara wawasan kita sendiri pun jadi lebih mantappp. ok lets go kita langsung aja ke topik bahasan....
Biasanya kalo mulai masalah hitung-hitungan paling males nih bacanya...hehehe.....tenang sob pelajaran hitungan kita kali ini sangat berkaitan erat dengan hoby yang kita jalani pada dunia otomotif saat ini karna bisa secara langsung kita aplikasikan... berbeda dengan belajar hitung-hitungan waktu SD dan smp...yang kita sendiri belum tau juntrungannya perhitungan tersebut nantinya akan kita gunakan untuk apa bagaimana dan seperti apa ...? yah kebanyakan mikir keburu lupa om...hehehe .....so jika kita bisa menggunakan perhitungan ini pada kondisi hobi kita sekarang.... tentunya selain secara tehnik riset mengalami kemajuan dan secara wawasan kita sendiri pun jadi lebih mantappp. ok lets go kita langsung aja ke topik bahasan....
Seperti kita ketahui transfer energi pengerak pada sebuah mesin/kendaraan di mulai dari pergerakan sebuah => Piston =>setang piston => big end = > kruk as => gigi primer => gigi sekunder => kopling => Main Axle =>pinion gear– wheel gear => Drive Axle => gear depan => .rantai => Gear belakang =>roda belakang...simak contoh gambar di atas.
Untuk itu rumus reduksi dan kecepatan di gunakan untuk mencari perhitungan top speed secara matematis...simak dan perlahan-lahan aja sob biar ga pusing...hehehe
Rumus mencari perbandingan Reduksi total tiap gigi :
Rumus reduksi ( i )
Rumus menghitung kecepatan
Setelah kita mendapatkan rumusanya lalu kemudian kita coba aplikasikan
pada sebuah motor umum atau standar saja sebagai contoh awal yang
datanya telah di dapatkan secara lengkap agar kita bisa mengkoreksi
secara bersama-sama jika terdapat data yang salah :
Diketahui Spesifikasi roda gigi Yamaha Vixion lama :
- Gigi Primer = 73/24
- Gigi Skunder = 42/14
- Ratio : 1st = 34/12
2nd = 30/16
3rd = 30/21
4th = 24/21
5th = 22/23
- Diameter efektif roda = 60 cm = 0.6 m
- Putaran Maximum mesin = 10.000 rpm
Ditanyakan :
Berapa kecepatan motor pada masing-masing giginya ?
Jawab :
yang di cari terlebih dahulu adalah ( i ) = ratio reduksi total tiap gigi ...setelah di temukan kemudian di lanjutkan mencari kecepatanya...begitu dan seterusnya langkah-langkash selanjutnya pada masing-masing perhitungan gigi-giginya....simak baik-baik kawan
Gigi 1 :
Maka kecepatan maksimal gigi 1 adalah = 43,72 km/jam
Gigi 2 :
Kecepatan maksimal gigi 2 adalah = 66,07 km/jam
Gigi 3 :
Kecepatan maksimal gigi 3 adalah = 86,72 km/jam
Gigi 4 :
Gigi 5 :
Kecepatan maksimal di gigi 5 adalah = 129,51 km/jam
Cukup logis bukan hanya dari sebuah data saja kita sudah dapat menyimpulkan sebuah perkiraan yang bisa saja menjadi bahan comparasi pada kondisi real di speedo meter....tentunya hasil perhitungan di atas tidaklah dapat di hitung bersih bahwa perhitungan tersebut adalah benar 100 %....karena masih banyak faktor x di lapangan yang membuat sebuah perhitungan tersebut akan meleset beberpa point di antaranya aerodinamis hempasan udara, kondisi jalan bobot kendaraan dan pengendara dll...nah dari contoh perhitungan menggunakan data motor standar ini...kawan-kawan juga bisa aplikasikan perhitungan ini pada motor-motor korekanya yang telah mengalami modifkasi part terutama penggantian CDI komponen roda giginya seperti ratio,dan primer skunder hingga pada lingkar roda belakang.....
Langganan:
Postingan (Atom)